Rematik
Banyak orang beranggapan bahwa rematik itu wajar seiring dengan proses penuaan. Bukannya pergi ke dokter, biasanya kita lebih memilih mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit atau menunggu sakitnya berlalu.
Penyebab nyeri sendi bermacam-macam seperti bengkak, cedera trauma, infeksi atau faktor genetik. Pada umumnya kita beranggapan nyeri sendi terjadi karena faktor usia, padahal mereka yang berusia sekitar 20-30 tahun juga bisa mengalami nyeri sendi.
Dr. Chong Yong Yeow, Dokter Spesialis Rematologi di Raffles Internal Medicine Centre mengatakan, “Rematik bukanlah nyeri biasa dan peradangan bisa terjadi di persendian. Jika tidak ditangani, dapat menimbulkan kerusakan tulang atau tulang rawan yang mengakibatkan perubahan bentuk atau bahkan kematian.”
Artritis adalah istilah umum yang berarti pembengkakan tulang sendi. Tetapi tidak seperti kelihatannya, ada beberapa jenis artritis sehingga diagnosa dan penanganan yang tepat sangat penting untuk membantu mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan permanen pada sendi.
Obat-obatan dapat membantu mengurangi rasa sakit tapi juga memiliki efek samping seperti gangguan pada perut atau ginjal. Bahkan pemakaian secara berlanjut dapat mempengaruhi fungsi darah atau hati.
Itu sebabnya penderita nyeri sendi perlu mengunjungi dokter secara rutin selama proses peyembuhan. Selain obat-obatan, pasien juga harus melakukan perubahan gaya hidup seperti berolahraga dan mengurangi berat badan berlebih. Mereka bisa meminta bantuan fisioterapis untuk membuat program latihan yang dapat membantu memulihkan tenaga dan menghilangkan nyeri.
Dr. Chong menambahkan, “Beberapa jenis nyeri sendi tidak boleh diabaikan karena dapat berujung pada kondisi yang lebih buruk dan penyakit di jaringan penyambung antar tulang seperti Lupus Eritematosus Sistemik, Sindrom Sjogren atau pembengkakan otot. Penyakit autoimun ini juga bisa terkait dengan peradangan sistem organ lain seperti ginjal, paru-paru, otak dan jantung. Akan tetapi, lewat deteksi dan diagnosa dini, pasien dapat memperoleh penanganan yang sesuai dan mengurangi risiko yang lebih serius.”
Meskipun biasanya tidak berbahaya, nyeri sendi berkepanjangan atau gejala lain yang tidak wajar perlu mendapatkan penanganan dokter, seperti persendian kaku atau bengkak dapat menjadi gejala radang sendi.
Menurut Dr. Chong, “Raffles Internal Medicine Centre didukung oleh sistem dan teknologi medis terkini untuk diagnosa dan perawatan pasien. Dukungan serta perhatian khusus dari kami dapat membantu pasien mengurangi risiko kemungkinan komplikasi dan mencegah kerusakan permanen di persendian.”
Untuk informasi lebih lanjut dan pembuatan janji, silahkan hubungi:
PT Raffles Medika Indonesia
Tel. (021) 5785 3979, Fax. (021) 5785 3977
Email: enquiries_indonesia@raffleshospital.com